بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين، وبه نستعين على أمور الدنيا والدين

والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا ومولانا محمد

وعلى آله وصحابته ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد.

 

Bagi saya, membaca Burdah Imam al-Bushiri senantiasa hangat dan menyenangkan. Ini bukan sekadar melantunkan bacaan salawat tuntutan agama, atau mengalunkan puja-puji kepada Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu ‘alayh wa sallam, akan tetapi juga soal menikmati bait-bait puisi dan keindahan karya sastra.

Sebagai syair, tentu alunannya sudah cukup bisa dinikmati melalui penutup bait (qafiyah)-nya yang senantiasa sama, semuanya diakhiri dengan huruf mim. Akhiran itu memberi nada, yang menjadikannya menyenangkan untuk diikuti dan dinyanyikan.

Tapi tidak cukup sampai di situ saja, keindahannya juga ada pada makna dan kandungannya. Ia antara lain bicara soal cinta, pergulatan melawan hawa nafsu, kecamuk perang, kehebatan al-Qur’an, aneka kemukjizatan, dan lain-lainnya. Semuanya dibungkus dengan kata-kata pilihan serta susunan yang kuat, elok, dan mengesankan. Terlebih lagi, masing-masing baitnya tak lupa menyiratkan puji-pujian kepada Kanjeng Nabi, kadang dengan segenap kelembutan, kehalusan, ketegasan, dan kadang dilakukan oleh penyair dengan penuh pe-de, alias percaya diri.

Terjemahan Kasidah Burdah karya Imam al-Bushiri, karena itu penting dilakukan agar orang tidak sekadar membaca dan menikmati alunan bait-baitnya, tetapi juga mampu memahami makna-maknanya. Yang dengan memahami isi dan maksud kandungannya, diharapkan ummat semakin mengenal Nabi yang menjadi idola dan teladannya.

Sebagai sebuah terjemahan, karya ini tentu tidak mampu memotret dan menduplikasi ungkapan Imam al-Bushiri secara sepenuhnya. Penerjemah sudah berikhtiar dan berupaya keras mempertahankan maksud teks secara apa adanya. Meskipun penerjemah mengakui, kadang terpaksa mengalihbahasakannya dengan bebas agar pembaca tidak kehilangan arah dan maksud pengungkapannya.

 

Demikian, semoga bermanfaat.

Wallahul musta’an wahuwa a’lam bish-shawab.

 

Yogyakarta, 10 Juni 2020 M./18 Syawwal 1441 H.

 

Hilmy Muhammad

 

Bagi Anda yang tertarik dengan buku ini, silakan menghubungi nomor 08562545602