Bantul, Kabar Jogja – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan bisa menjadi pilar pariwisata di Indonesia. Melalui pembinaan, dari sisi pendapatan dan kerukunan bisa semakin bertambah.
Anggota DPD RI dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. mengatakan, Yogyakarta merupakan kota pariwisata nomor dua di Indonesia setelah Bali. Menurutnya dampak dari terjadinya pandemi Covid-19 ini mengakibatkan turunnya secara drastis jumlah turis.
“Kita masih ada wisatawan, tapi kalau Bali jauh lebih parah. Semoga pandemi ini segera berlalu,” katanya dalam Silaturahmi dan Diskusi dengan tema Potret Pokdarwis dan Masa Depan Pariwisata Bantul di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul pada Jumat (19/2).
Dalam diskusi tersebut, dihadirkannya pihak dinas pariwisata, anggota DPRD Bantul, maupun pihak swasta yang bisa mendukung kebijakan pariwisata di Bantul.
“Kita berharap pokdarwis dapat menjadi pilar pariwisata di Indonesia. Ketika dibina, tidak hanya pendapatan yang bertambah, melainkan bertambahnya kerukunan,” katanya.
Menurut Gus Hilmy, dalam dunia pariwisata dikenal 3A atau atraksi, aminitas, aksesibilitas. Dalam hal ini Diharapkan bisa dikembangkan wisata halal. “Bukan karena kita mayoritas Islam, tetapi ada fasilitas yang harus diberikan. Kita harus berusaha untuk memfasilitasi setiap wisatawan yang datang, dan hari ini mungkin wisatawan lokal lebih banyak,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru mengatakan, visi Bantul dalam sektor wisata yakni mewujudkan destinasi berbasis budaya, terkemuka, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mensejahterakan masyarakat.
“Di Bantul, yang diarahkan sekarang adalah atraksinya. Penjual batik, kita arahkan untuk membuat workshop batik, sehingga workshopnya laku, batiknya nanti akan laku. Di Pajangan juga begitu, batik kayunya masuk industri, tetapi atraksinya jadi wisata,” katanya.