Yogyakarta, Gatra.com – Wajah baru anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Hilmy Muhammad, mengklaim dirinya satu-satunya calon yang mendapat rekomendasi resmi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY.

Rekomendasi itulah yang dianggap membuat Hilmy mampu meraih suara terbanyak kedua dari 10 nama calon anggota DPD DIY. Hasil Hilmy di bawah perolehan anggota DPD petahana, istri Gubernur DIY sekaligus raja Keraton Yogyakarta, GKR Hemas. Keduanya dipastikan melenggang ke Senayan sebagai senator DIY.

Dihubungi Gatra.com pada Sabtu (18/5), Hilmy menyebut rekomendasi PWNU keluar pada medio Februari 2018. Ia menyatakan bersedia menjadi calon DPD bukan atas nama pribadi, melainkan demi organisasi.

“Sayalah satu-satunya nama yang mendapatkan rekomendasi resmi dari NU. Tidak ada yang lain. Ini bagi saya syarat utama saya bersedia maju. Jadi berita adanya rekomendasi kepada calon DPD lain tidak benar,” ujarnya.

Hilmy juga menjelaskan dirinya tidak pernah menjadi tim pemenangan bagi calon legislatif dan calon DPD lain. Sebelum memutuskan maju sebagai calon anggota DPD, Hilmy adalah dosen Program Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Ia mengatakan rekomendasi resmi NU penting untuk mendulang suara masyarakat pedesaan yang selama ini menjadi basis NU. Menurut dia, 80 persen suaranya berasal dari desa di DIY.

“Bersama NU, kami membentuk posko dari tingkat kecamatan sampai desa. Selama proses kampanye, semua solid serta berkomitmen kerja keras, dan hasilnya terpenuhi,” ujarnya.

Hilmy tak menampik ia harus mengeluarkan biaya untuk pemilu ini. Namun dana itu sebatas untuk alat promosi dan pembayaran saksi. Dirinya menekankan melawan dan  tidak melakukan politik uang. Perolehan suaranya, kata Hilmy, sebagai bentuk kesadaran demokrasi pemilih.

Sebagai langkah pertama, Hilmy menyatakan akan berkomunikasi dengan tiga anggota DPD DIY lain yang dianggap sebagai senior. Selain mengenalkan diri, Hilmy juga ingin belajar tentang seluk beluk DPD.

“Dalam lima tahun ke depan saya memprioritaskan penggunaan dana keistimewaan (danais) untuk mempersempit angka rasio gini DIY yang lebih tinggi dibandingkan nasional,” katanya.

Di rapat pleno pengesahan, Komisi Pemilihan Umum DIY mencatat suara untuk DPD RI mencapai  2.414.393 yang terdiri atas 2.189.337 suara sah dan 225.056 suara tidak sah.

Merujuk data tersebut, empat besar calon anggota DPD RI dari DIY adalah GKR Hemas dengan 984.234 suara, Hilmy Muhammad 299.164 suara, Afnan Hadikusumo 171.611 suara, dan Cholid Mahmud 169.356 suara.

Melalui humas timsesnya, Fuska Tsani, GKR Hemas menyebut keberhasilan meraih suara tertinggi menjadi tantangan untuk mewujudkan perubahan sesuai keinginan masyarakat.

“Perolehan suara tertinggi bukan menjadi tanda kemenangan semata. Tetapi menjadi modal kepemimpinan GKR Hemas yang berbasis ruh keistimewaan,” kata GKR Hemas melalui aplikasi pesan.

GKR Hemas, melalui Fuska, menyatakan memberi apresiasi kepada masyarakat DIY yang telah memilih dan menyumbangkan hak suaranya hingga mengantarkan GKR Hemas meraih suara terbanyak.