Wonosari (PPDQWI)- Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar ngaji Empat Pilar Kebangsaan bersama Dr. H. Hilmy Muhammad, MA., anggota MPR/DPD RI B-54, dan Miftahul Khoir, S.Pd yang akrab disapa Miko Cak Coy, dai sekaligus seorang dalang pada selasa, (10/10/2023) di Aula KH. Nawawi Abdul Aziz. Acara berjalan dengan khidmat dan lancar dan diikuti oleh 100 peserta yang merupakan santri Darul Qur’an.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad Nyai Hj. Wardah Nawawi dalam sambutannya berharap agar para santri yang didominasi oleh kaum muda ini, mengenal kenegaraan terutama mengenai Pancasila dan MPR. “Harapannya, kita sebagai santri juga harus melek politik dengan ala santri tentunya, karena kedepannya akan menjadi pemimpin”, sambutnya.
Sementara itu, Gus Hilmy menyampaikan bahwa MPR yang awalnya merupakan lembaga tertinggi dan membawahi Presiden, DPR, DPD, MA dan lain-lain memiliki beberapa tugas antara lain; 1. Memilih dan menetapkan presiden dan wakil presiden, 2. Menetapkan UUD dan 3. Menetapkan garis-garis besar haluan negara, kini memiliki kedudukan sama dengan Presiden, DPR, DPD, MA sehingga timbul problematika dalam sistem ketatanegaraan terutama pada saat penentuan suatu keputusan dalam sebuah konflik. Beliau juga mengingatkan untuk tidak menggadaikan negara dengan memilih pemimpin yang kurang tepat. Dua aspek penting pemimpin yang beliau sampaikan yakni Punya integritas dan memiliki kompetensi atau kemampuan.
Menurut Gus Hilmy, berpolitik sebenarnya tidak jauh dari lingkungan kita. Misalnya kita dalam kondisi yang sulit, tetapi kita berusaha agar bagaimana kita dapat keluar dari kesulitan tersebut. Ini juga bagian dari politik. Melalui politik, kita dapat menentukan pemimpin yang ideal.
Dengan berpolitik analoginya seperti ketika kita dengan lawan jenis, mau hanya bisa melihat, bisa memegang, atau memilikinya. Dengan politik, kita bisa memilih akan berada di posisi yang mana.
Sementara itu, Cak Coy dalam paparannya menghimbau kepada santri-santri untuk serius dalam belajar juga senantiasa berlaku jujur. “Dengan adanya acara ini, diharapkan santri-santri semakin melek terhadap dunia politik sehingga kemanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas khususnya di kancah negara”, tandasnya. (Isy)