YOGYA, NUjogja.com – Penguru Wilayah Nahdlatul ‘Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU DIY) memutuskan untuk mengusung Dr KH Hilmy Muhammad sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Keputusan ini diambil dalam rapat khusus di Gedung PWNU DIY Jalan MT Haryono Yogyakarta, Jumat (26/1) malam.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Prof. Dr. Nizar Ali, MA. Dihadiri sejumlah Musytasyar, yaitu Dr. KH. A Malik Madany, MA, Prof. Dr. Susetiawan, dan K.H. Syakir Ali. Hadir pula jajaran syuriah dan tanfidziyah PWNU DIY beserta ketua-ketua lembaga dan komisi. Peserta rapat lainnya adalah para pimpinan badan otonom tingkat provinsi, yaitu Ketua PW Muslimat NU DIY Dra. Hj. Dewi Lutvia Malik Madani, Ketua PW GP Ansor DIY Syaifuddin, Fatayat, PW IPNU dan IPPNU DIY.
Acara diawali tahlilan dipimpin K.H. Khudlori Abdul Azis, dilanjutkan pengarahan dari Rais Syuriah PWNU DIY K.H. Mas’ud Masduki. Pada kesempatan tersebut Kiai Mas’ud mengatakan perlunya wakil yang merepresentasikan NU di DPD RI. Untuk itu, perlu kaderisasi dan regenerasi.

Katib Syuriah PWNU DIY K.H. Hasan Abdullah mengungkapkan, berdasarkan masukan dari arus bawah, muncul sejumlah nama kader NU yang layak menjadi wakil di DPD RI. Antara lain KRT Jayaningrat atau Dimas (putra alm GBPH H Joyokusumo), H. Fahmi Akbar Idries SE, Drs. Harsoyo, Dr. Hilmy Muhammad, dan dirinya sendiri. Namun setelah dilakukan pendekatan, akhirnya yang siap ditugasi oleh PWNU DIY menjadi anggota DPD RI hanya Dr Hilmy Muhammad.

Prof Nizar juga menanyakan kepada para hadirin, apakah ada nama calon lain yang mau diusulkan. Namun karena tidak ada nama lain yang lebih layak untuk dimunculkan, akhirnya Gus Hilmy (panggilan Dr Hilmy Muhammad) menjadi kader pilihan. “Dengan membaca Al-Fatihah, kita tetapkan Gus Hilmy sebagai petugas organisasi untuk maju dalam pemilihan calon anggota DPD mendatang,” katanya.

Gus Hilmy merupakan cucu KH Ali Maksum, yang semasa hidupnya menjadi pengasuh PP Al-Munawwir Krapyak dan pernah menjabat Rais ‘Aam PBNU. Putra (alm) K.H. Drs. Muh. Hasbullah, SH. ini, sehari-hari selain mengurusi Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak, juga menjadi dosen Ilmu Alquran dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. Sejak Universitas Nahdlatul ‘Ulama (UNU) DIY didirikan, ia diberi amanat untuk menjabat sebagai Wakil Rektor.
Gus Hilmy mengaku, kalau mendapat tugas dari NU dirinya tidak bisa mengelak. “NU itu sudah seperti orang tua saya sendiri. Kalau mendapat panggilan dari NU, saya harus datang. Kalau mendapat tugas dari NU harus saya laksanakan,” katanya. (*)