Yogyakarta, Gushilmy.id – Pelantikan dan Serah Terima Jabatan yang dipandu oleh Ketua Yayasan Ali Maksum, H. M. Afif Hasbullah, M.A., mengganti dua kepala madrasah sekaligus (13/12/2019). Yaitu kepala Madrasah Aliyah (MA) Ali Maksum dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Hadir dalam kesempatan tersebut adalah Edi Gunawan Kepala Kantor Wilayah Kemenag D.I. Yogyakarta, Bukhori Muslim Kepala Kantor Kemenag Bantul, K.H. Jirjis Ali, Ny. Hj. Nafisah Ali, Ny. Hj. Luthfiyah Baidlowi, Ny. Hj. Dra. Ida Rufaida Ali, Pengurus Yayasan Ali Maksum, serta segenap guru dan staf MTs dan MA Ali Maksum.
Kepala madrasah MA Ali Maksum Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. digantikan oleh H. Zaky Muhammad, Lc. sebagai konsekuensi pelarangan rangkap jabatan bagi pejabat politik. Sementara H. Nilzam Yahya, M.Ag. menggantikan H. Zaky Muhammad, Lc. sebagai kepala MTs Ali Maksum.
Hilmy Muhammad telah menjabat sejak 26 Januari 2012 dan secara resmi menyerahkan kembali jabatan tersebut diri pada 12 Desember 2019 (baca juga: Gus Hilmy Pamit dari MA Ali Maksum).
Selama hampir 7 tahun itu, Hilmy merasa nyaman bekerja sama dengan seluruh civitas akademika, mulai dari siswa, guru, TU, dan segenap staf. Di bawah kepemimpinannya, berbagai prestasi telah diraih oleh madrasah ini. Di antaranya adalah mempertahankan akreditasi A selama dua kali.
Dalam sambutannya, ia berharap apa yang telah dicapai ini dapat diteruskan dan dapat dikembangkan. Utamanya adalah melaksanakan amanah dari para Simbah K.H. Munawwir dan Simbah K.H. Ali Maksum.
“Pak Zaky dan Pak Nilzam diharapkan bisa melaksanakan amanah dari Mbah Munawwir dan Mbah Ali, serta terus mengembangkannya. Pejabat struktural harus punya ilmu pengetahuan dan juga ilmu pengertian.” Harap anggota DPD RI tersebut.
Sementara itu, Zaky Muhammad tak mengharapkan ada ucapan selamat. Melainkan meminta untuk didoakan agar selamat selama menjalankan jabatan tersebut. Hal senada juga diutarakan oleh Nilzam Yahya yang memohon dukungan dan restu dari para pengasuh dan masyayikh. Menurutnya, amanah ini tidak dapat ditolak.
“1991 masuk Krapyak, merasa tetap menjadi santri. Amanah dari Masyayikh tidak bisa ditolak, sebab sebagai santri, suatu keharusan khidmah terhadap pondok. Butuh dukungan dan pangestune. Bahasa Nahwu, masih nakiroh belum makrifat.” Ungkapnya.
Pengganti dua kepala madrasah secara sekaligus ini, menurut Dewan Penasihat Yayasan Ali Maksum, Ny. Hj. Dra. Ida Rufaida Ali merupakan sejarah baru di yayasannya itu. “Hari bersejarah, 2 kepala lembaga dilantik dalam 1 hari,”katanya.
Acara tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ny Hj. Durrotun Nafisah.