Harianjogja.com, JOGJA– Maju sebagai pendatang baru dalam bursa pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk Dapil DIY pada Pemilu 2019, Hilmy Muhammad memberi ruang berbeda. Perolehan suaranya melejit melebihi kandidat lainnya.

Dalam penghitungan internal yang dilakukan sejumlah calon DPD, perolehan suara yang diraih Gus Hilmy sapaan akrab Hilmy Muhammad seakan tak disangka. Penghitungan suara di internal gushilmy.com pukul 17.00 WIB raihan suara Hilmy sebanyak 148.163 suara. Jumlah tersebut berasal dari 3.628 TPS dari 11.781 TPS se DIY.

Sebagaian besar suara Hilmy diperoleh dari kantong-kantong basis nahdiyin. Di Bantul total suara yang diperoleh 52.631 suara, Sleman (32.434 suara), Gunungkidul (30.265 suara) dan Kulonprogo sebanyak 26.788 suara. Di wilayah perkotaan, meski mendapat suara namun angkanya cukup kecil hanya 5.763 suara. “Alhamdulillah. Tali perhitungan baru 30 persen suara yang masuk,” kata Hilmy saat dihubungi Harian Jogja, Kamis (18/4/2019).

Dia tidak jemawa dengan perolehan hasil tersebut. Bahkan sejak Rabu malam, jumlah suara yang dihasilkan berada di posisi kedua setelah petahana DPD RI sekaligus permaisuri Keraton Raja Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Hemas. Hilmy meminta agar semua pihak untuk mencermati secara seksama seluruh proses perolehan suara hingga mendekati hasil nyata.

Berdasarkan hitungan cepat yang dilakukan calon petahana lainnya, Afnan Hadikusumo, afnan.ivoters.id posisi Hilmy bertengger di posisi kedua. Dari 846.419 suara sah yang masuk (33%) nomor urut 29 ini masuk empat besar. Hilmy mendapatkan 101.438 suara di bawah GKR Hemas (349.930 suara). Adapun posisi Afnan meraih posisi ketiga (81.853 suara) dan Cholid Mahmud (61.879 suara).

Sementara petahana lainnya, Hafidh Asrom hanya memperoleh 54.992 suara. Kandidat lainnya rata-rata memperoleh suara di bawah 50.000, seperti Arif Noor Hartanto 30.898 suara, Fadelis I Diponegoro 31.111 suara, Chang Wendryanto 27.849 suara, Bambang Soepijanto 27.207 suara. “Itu baru hasil sementara. Kami akan menyampaikan penyataan setelah data lebih dari 70% masuk,” kata Sekretaris Pemenangan Afnan Hadikusumo, Saleh Tjan.

Pada penghitungan cepat uang dilakukan oleh tim GKR Hemas, nama Hilmy juga masuk dalam empat besar. Rekapitulasi data sementara Pusat Data GKR Hemas pukul 14.56 WIB menunjukkan GKRH meraih suara 43,455%, Hilmy 11,161% Afnan 11,157% dan Cholid 6,987%. Sementara rivalnya di kalangan nahdiyin, Hafidh Asrom mendapatkan 6,818% suara dan pendatang baru lainnya Arif Noor Hartanto meraih 4,259% suara. “Ini jumlah sementara belum final. Kami juga terus menginput perolehan suara dari setiap TPS,” kata salah seorang tim GKR Hemas, Fuska Tsani.

Rekomendasi Bertuah

Hilmy maju sebagai kandidat DPD setelah mengantongi surat mandat dari Nahdlatul Ulama. Hal serupa juga dikantongi Afnan Hadikusumo dari Muhammadiyah. Kedua kandidat yang disokong ormas ini mampu memperoleh suara signifikan.

Kondisi berbeda dialami Hafidh Asrom yang awalnya mewakili Nahdlatul Ulama dan menjadi petahana DPD RI. Raihan suara yang diperoleh pada Pemilu kali ini tidak signifikan. Begitu juga dengan Arief Noor Hartanto. Politikus PAN yang juga kader Muhammadiyah itu, tidak mampu menggeser suara pendahulunya, Afnan Hadikusumo.

“Ini [terjun dalam kompetisi DPD] menjadi pelajaran juga bagi saya. Sebenarnya peluang ada, tetapi ada beberapa hal yang memang tidak bisa saya lakukan,” kata Inung, sapaan akrabnya.

Meski demikian, Inung menyerahkan sepenuhnya perolehan suara yang muncul sembari berharap ada perubahan di tubuh DPD RI lima tahun ke depan.