Yogyapos.com (YOGYA) – Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dr Sutrisna Wibawa MEd mengatakan, semangat kekeluargaan yang tumbuh dalam nafas berbangsa dan bernegara mempunyai nilai-nilai luhur yang sangat fundamental sesuai dengan mandat konstitusional.

“Pemahaman nilai-nilai luhur Bangsa terdapat dalam Pancasila, UUD 45 NKRI serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian elemen tersebut lebih dikenal dengan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Hal inu dimaksudkan untuk mengingatkan kepada seluruh komponen Bangsa agar semua yang dijalankan mengacu pada tujuan cita-cita Negara,” terang Prof Sutrisna dalam dialog ‘Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ yang dihelat Fakultas Bahasa & Sastra (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di Gedung Pasca Sarjana kampus setempat, Jumat (22/11/2019).

Hadir dalam diskusi tersebut: anggota MPR dan DPD RI Dapil DIY Dr KH Hilmy Muhammad MA, Rektor UNY Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd, Kepala Pusat Studi Pancasila UNY Dr Samsuri, serta Ainul Yaqin MEd selaku Kepala Lakpesdam NU.

Rektor menambahkan, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan adalah institusi yang paling strategis dalam melakukan pemahaman kepada publik, terkait situasi teraktual di masyarakat.

Sementara itu Dr Hilmy Muhammad menjelaskan, dalam mewujudkan cita-cita besar Negara merupakan ujud dari pelaksanaan ketentuan Pasal 15 ayat 1 huruf e UU No.27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. “Salah satu tugas kami di MPR dan DPD adalah memberi pemahaman dan sosialisasi terhadap masyarakat tentang Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Konsep tersebut menjadi prinsip dasar karakter kepribadian Bangsa demi terwujudnya kehidupan Bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” kata Hilmy Muhammad yang juga pengasuh Ponpes Al Munawwir Krapyak.

Pria yang akrab disapa Gus Hilmy ini menegaskan, harus ada upaya nyata dari semua pihak untuk meneguhkan dan menegakkan kembali pilar mengenai Pokok-pokok Haluan Negara. “Nilai-nilai luhur dalam Pancasila harus dihayati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat harus memiliki semangat yang sama dan komitmen kebangsaan yang kuat,” tandas Gus Hilmy. (Dol)