شرار أمتي الوحداني: المعجب بدينه، المرائي بعمله
(Yang paling buruk dari umatku adalah penyendiri, yaitu orang yang suka membanggakan agamanya, memamerkan amal kebaikannya.)
Hadits ini menjelaskan bahaya sikap membanggakan diri (ujub) dan pamer (riya`). Ujub itu seseorang menganggap dirinya hebat dan memiliki kelebihan daripada yang lain. Sedang riya` adalah seseorang melakukan suatu perbuatan dengan tujuan ingin memperlihatkannya kepada orang lain.
Definisi di atas memberi pengertian bahwa keduanya berbeda. Menurut Imam Ibnu Taymiyyah, riya` berarti seseorang menyertakan yang lain dalam beribadah kepada Allah; sedang ujub berarti seseorang menyertakan dirinya sendiri dalam beribadah. Orang yang riya` dengan demikian tidak mengamalkan “iyyaka na’budu” (hanya kepadaMu kami menyembah); sedang orang yang ujub tidak merealisasikan ucapannya “iyyaka nasta’in” (hanya kepadaMu kami memohon pertolongan).
Meskipun berbeda, akan tetapi keduanya memiliki banyak kemiripan. Antara lain:
Keduanya sama2 disebabkan oleh: (1) perasaan senang dipuji, dan (2) menganggap dirinya memiliki kemampuan, karya dan prestasi lebih daripada yang lain.
Akibat dari memiliki dua sikap ini juga sama, seperti disebut dalam hadits: orang tersebut pasti akan dijauhi oleh komunitas karena sikapnya yg sombong. Padahal yang dibanggakan dan dipamerkan bukan sesuatu yang buruk, seperti kekayaan atau kecantikan, tapi sesuatu yang baik dan amal ibadah.
Cara menghilangkan kedua sikap ini juga sama, antara lain:
(1) sadar diri, maksudnya, senantiasa menyadari siapa hakekat dirinya di satu sisi, dan di sisi yang lain, menyadari bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam.
(2) banyak bersyukur, dengan selalu ingat bahwa apa yang dimiliki sesungguhnya adalah anugerah, nikmat dan rezeki pemberian dari Allah Ta’ala.
(3) ingat mati, bahwa akan ada kehidupan lain sesudah kehidupan di dunia ini. Orang yang senantiasa ingat mati tentu akan terus berusaha menghindarkan dirinya dari hal-hal yang membuatnya terpuruk kelak di Hari Kemudian.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bish-shawab.