Yogyakarta, Maarifnudiy.or.id–LP Ma’arif NU DIY menggadakan workshop “Kiat Meraih Bantuan Pemerintah” bagi kepala SMK, SMA, MA, MTs, MI, dan SLB Ma’arif DI Yogyakarta, Kamis–Sabtu (25–27/3). Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Gedung DPD RI DIY ini bertujuan menyiapkan kepala sekolah dalam upaya mengajukan bantuan pemerintah sehingga sekolah memiliki sarana dan prasana memadai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sebagaimana disampaikan ketua panitia sekaligus Sekretaris LP Ma’arif NU DI Yogyakarta, Dr. Tadkiraotun Musfiroh, M.Hum., bantuan pemerintah yang diterima Ma’arif masih sedikit, jika dibandingkan lembaga lain 1:10 sampai dengan 3:12 saja. Hal ini di antaranya disebabkan proposal yang dibuat belum baik serta banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam penginputan data sekolah.
Atas dasar hal itulah LP Ma’arif NU DI Yogyakarta menyelenggarakan workshop ini. Masih menurut Tadkiroatun, dengan adanya bantuan dari pemerintah, kualitas sarana dan prasarana sekolah diharapkan akan lebih baik sehingga dapat melahirkan lulusan yang lebih berkualitas.
Workshop ini disambut baik oleh Anggota DPD RI, Dr. Hilmy Muhammad, M.A. Dirinya menyatakan siap mendampingi hingga mengawal proposal sekolah-sekolah Ma’arif sampai ke pusat. Menurut Hilmy, bantuan untuk siswa yang tidak mampu membayar dapat melalui badan eksekutif dan legislatif. Sementara itu, bantuan rehab atau membangun kelas baru berasal dari DRD provinsi.
Untuk dapat meraih bantuan dari pemerintah tersebut, Didik Wardaya, S.E., M.Pd. meminta sekolah update perkembangan sekolah melalui aplikasi Dapodik. Kepala Dinas Dikpora DIY tersebut menyatakan bahwa data yang dimasukkan harus sesuai dengan kondisi di lapangan. Data tersebut akan dipantau untuk proses seleksi sekolah mendapat bantuan dari pemerintah.
Arah kebijakan DAK fisik bidang pendidikan tahun 2022 adalah memberikan bantuan kepada pemerintah daerah. Hal ini dilakukan melalui penuntasan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang bertujuan meningkatkan layanan pendidikan. Targetnya, sekolah menghasilkan lulusan yang berketerampilan dan keahlian yang mumpuni. Demikian disampaikan Dra. Isti Triasih selaku Kabid Dikmenti Dinas Dikpora DIY.
Hadir pula pada kesempatan itu, Muntolib, S.Ag, M.S.I. selaku Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY. Muntolib mengungkapkan, selama ini proposal yang diajukan banyak yang kurang layak. Dirinya bersedia membantu madrasah Ma’arif yang kesulitan mengakses bantuan pemerintah.
Muntolib menambahkan, selain memiliki proposal bagus, madrasah harus memiliki dukungan, seperti prestasi anak dan prestasi sekolah yang bagus. Dengan begitu, madrasah akan memiliki nilai bagus dan berpeluang lebih besar meraih dukungan dan bantuan dari pemerintah.
Ada beberapa jenis bantuan dari pemerintah, di antaranya dana perimbangan, desentralisasi, dekonsentrasi, serta alokasi khusus. Dana tersebut bisa diakses malalui bantuan pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, ada pula bantuan pendidikan dari masyarakat. Demikian disampaikan Drs. Sukarja, M.Pd. selaku Wakil Ketua Ketua LP Ma’arif NU DIY dalam sambutannya.
Workshop diikuti oleh 40 peserta, terdiri atas 24 kepala sekolah SMK, 6 kepala sekolah SMA, 4 kepala sekolah MA, 2 kepala MI, 1 kepala MTs, dan 2 perwakilan SLB di bawah naungan LP Ma’arif NU PWNU DI Yogyakarta. Pembukaan workshop diakhiri dengan foto bersama dengan memperhatikan protokol kesehatan. (*)