Bantul, Bangkitmedia.com – Pengurus Majelis Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kapanewon Sewon menggelar acara sholawatan dan pengajian akbar. Acara ini merupakan kegiatan Lailatul Ijtima MWC NU Sewon yang dilangsungkan di Halaman Java & co, Geneng, Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (9/8/2023) malam.

Ketua PRNU Panggungharjo Junaidi Imfat menerangkan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah, sekaligus juga merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-78.

“Tidak hanya sebagai perayaan hari besar Islam, acara ini juga menjadi momen pengenalan kembali Dr. KH. Hilmy Muhammad yang akan maju kembali dalam pemilihan DPD RI tahun 2024. Dan di Kapanewon Sewon dijadikan titik awal bagi Gus Hilmy untuk melakukan safari sosialisasi ke seluruh wilayah Yogyakarta,” terangnya.

Acara yang dikoordinasi oleh Pengurus Ranting NU Panggungharjo bersama Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sewon ini berlangsung lancar dihadiri ribuan jamaah nahdliyin. Lantunan sholawat yang digemakan Grup Hadroh Seneng Sholawat pimpinan Ustadz Jamiluddin menambah khidmat suasana. Acara bertambah meriah dengan panduan MC kondang, Cak Coy (Miftakhul Khoir).

Gus Hilmy dalam sambutannya menyampaikan ungkapan rasa bangga dan mengajak jamaah untuk bersyukur sebagai warga Indonesia yang telah mengenyam kemerdekaan sejak 78 tahun yang lalu, terutama bagi warga jam’iyah Nahdlatul Ulama.

“Kita patut bersyukur sebagai umat muslim di Indonesia, meski secara geografis jauh dari pusat Islam, kita telah mampu mempertunjukkan Islam yang moderat, damai, dan harmonis,” kata Gus Hilmy.

Selanjutnya, Gus Hilmy mengajak para jamaah untuk menghargai perbedaan, mempromosikan toleransi, dan menjadi contoh rahmatan lil alamin, menjadi umat yang memberi rahmat bagi seluruh alam.

Beliau memberikan gambaran kenyataan bahwa Indonesia dengan keberadaan NU telah berhasil menciptakan kerukunan di tengahkeberagaman agama dan budaya. Ini menjadi contoh bagi negara-negara muslim lainnya yang masih berjuang untuk hidup damai.

Lewat ungkapan itu, Gus Hilmy menyatakan bahwa keberadaan NU itu suatu berkah, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagidunia. “Kita harus merasa bangga dan bersyukur atas peran NU dalam menjaga harmoni dan kedamaian di tengah keragaman. Kita wajib memahami bahwa keragaman adalah salah satu aset paling berharga yang dimiliki oleh bangsa ini,” terangnya.

Dalam pengajian akbar ini, mauidhoh hasanah disampaikan oleh KH. Rumaijizat, pengasuh Pesantren An Nur Ngrukem, Bantul. Gus Rum dalam pengajiannya menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi dalam beragama. Ia menggarisbawahi kompleksitas persoalan dalam bidang
fiqh maupun muamalah yang memiliki ragam interpretasi dan pandangan. Di tengah keragaman ini, setiap paham mungkin memiliki dalil atau referensi yang mendasarinya.

Gus Rum menekankan bahwa penting bagi kita semua untuk saling memahami dan menghargai setiap perbedaan. “Toleransi menjadilandasan yang kuat dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama. Hal ini mengingatkan kita akan keberagaman pandangandalam Islam, serta perlunya menjaga dialog terbuka dan saling menghormati untuk mencapai pemahaman bersama di tengahperbedaan yang ada,” tuturnya.

Sebagaimana biasanya, dalam majelis Lailatul Ijtima MWCNU Sewon tentu dihadiri para kiai dan kasepuhan NU, para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul, Ketua Muslimat Cabang Kabupaten Bantul Siti Rohana Munawaroh, jajaran pengurus syuriah dan tanfidziyah MWCNU Sewon, Pengurus Ranting NU dari 4 Kalurahan di Kapanewon Sewon, pengurus lembaga, dan Banom-banom NU.

Jajaran Forkopimkap Kapanewon Sewon juga nampak hadir pada acara ini. Di antaranya Panewu Sewon Hartini SIP, Kepala KUA Sewon H. Mustafied Amna, jajaran Babinsa Koramil Sewon, serta Bhabinkamtibmas Polsek Sewon. Semua hadir untuk memperkuat solidaritas warga nahdliyin dalam rangka membangun semangat kebersamaan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kontributor: Sarif Jabroni & Markaban Anwar