Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum mengadakan Pagelaran Wayangaji (7/3) di lapangan Pondok Pesantren Krapyak. Pagelaran wayangaji “Walisongo Reborn” yang diinisiasi oleh Dr. H. Hilmy Muhammad, MA, selaku Kepala Madrasah Aliyah Ali Maksum ini didalangi oleh Ki Miko Cakcoy Pathoknegoro dengan lakon Puntadewa Suci. Pagelaran ini dihadiri oleh segenap pengasuh, guru, para santri, dan warga masyarakat sekitar Pondok Pesantren Krapyak.

Dalam sambutannya, Ibu Ida Rufaida selaku perwakilan pengasuh Pondok Pesantren Krapyak mengatakan, bahwa demikian ini merupakan salah satu cara Walisongo dalam berdakwah dan mengenalkan ajaran Islam, yang pada masanya masyarakat menyukai wayang dan gamelan. Walisongo punya semboyan untuk selalu mengajak masyarakat untuk masuk Islam dengan cara yang sangat indah, Tut wuri hangiseni, “diikuti kemudian diisi dengan yang semestinya”. Wayang dan gamelan memang harus dikenalkan sejak dini, di sini diniatkan untuk selalu melestarikan budaya bangsa Indonesia dan nilai-nilai ajaran Islam.

“Pagelaran wayangaji ini merupakan usaha mengenalkan wayang, khususnya kepada para santri. Apa yang kita lihat sesungguhnya adalah hasil kolaborasi budaya Jawa, juga hasil dari lakon-lakon baru yang diciptakan oleh Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Pesan paling penting dari lakon ini yaitu, Puntadewa dididik oleh keluarga yang baik. Puntadewa dinasihati oleh ibunya, menjadi pemimpin bagi dirinya sebelum menjadi teladan bagi orang lain. Orang harus saleh dulu, baru bisa muslih,” kata Gus Hilmy sapaan akrab Dr H. Hilmy Muhammad, MA, yang saat ini sedang mencalonkan diri sebagai DPD RI No. 29 Dapil DIY.

Pesan Gus Hilmy kepada para santri dan warga masyarakat, “Untuk para santri, semoga bisa mengambil hikmah, yaitu dengan menjadi anak-anak yang saleh, bisa menyebarkan kebaikan di tengah-tengah masyarakat, sebagai bentuk meneladani dari lakon Puntadewa atau Prabu Yudistira.”

“Pagelaran ini juga bentuk dari nostalgia bagi kita semua semasa dulu kecil seringkali diadakan pagelaran di Siti Hinggil hampir setiap pekan sekali. Untuk warga masyarakat, supaya bisa mengambil intisari dari Pagelaran Wayangaji.” Tutupnya. (LM)

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.