Jepara, biliksantri.com – Barang siapa yang berpikiran masa depan, meskipun orangnya tua, dia hakikatnya masih muda. Sebaliknya, siapa yang berpikiran masa lalu, meski dia muda, sesungguhnya dia adalah orang tua.
Begitulah yang disampaikan oleh Katib Syuriyah PBNU, Dr.KH. Hilmy Muhammad, MA (Gus Hilmy) saat diwawancarai oleh biliksantri.com di acara Ngopi Bareng MWC NU Mayong dalam rangka Harlah NU ke-96 di rumah, H. Ronzikin, Ketua MWC NU Mayong Desa Pelemkerep, Mayong Jepara Sabtu (05/02/2022).
Pada kesempatan itu, Gus Hilmy menegaskan pentingnya cara berpikir kawula muda pada saat ini dan jangan mudah putus asa. Kader muda NU diminta untuk berpikir apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
“Yang dihadapan kalian adalah bagaimana berpikir ke depan,” katanya.
Lulusan Khartoum Internasional Institute for Arabic Language, Sudan ini meminta kader NU muda untuk bisa mengembangkan dan meramu bakat para pemuda. Tak hanya bergulat pada Aswaja saja, tapi juga bidang-bidang lainnya seperti olahraga dan seni. Sehingga stakeholder tertarik dan tidak perlu biaya.
“Dimana pun pejuang akan menghadapi tantangan,” pungkasnya.