Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. menyatakan bahwa menurut Syekh Mutawalli As-Sya’rawi, ada tiga hal yang tidak pernah dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu alayhi wasallam.
“Syekh Mutawalli As-Sya’rawi menulis kita tafsir Sya’rowi. Beliau merupakan ulama yang sangat terkenal, pernah menasihati langsung Presiden Mesir ketika itu, dengan kalimat-kalimat tajam,” ujar pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut dalam acara Konsolidasi MWC NU Jetis, di Balai RW 10 Gondolayu, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta pada Sabtu (16/09/2023).
“Beliau juga punya penelitian terhadap sosok Nabi Muhammad dan ditulis dalam kitab Al Insan Al Kamil, manusia yang paripurna. Di antara yang penting kita ketahui adalah ada 3 hal yang Kanjeng Nabi tidak pernah melakukannya,” lanjut Gus Hilmy.
Ketiga hal tersebut, menurut Gus Hilmy adalah pertama, Kanjeng Nabi tidak pernah pamer, pencitraan, atau pura-pura tulus. Selamanya, apa yang beliau lakukan adalah karena ikhlas Lillahi Ta’ala. Apa yang beliau sampaikan adalah apa adanya.
Yang kedua, Kanjeng Nabi tidak pernah berlebih-lebihan. Beliau pasti sederhana, tidak pernah berlebih-lebihan. Dahar, ngunjuk, sedekah, dan lainnya.
Yang ketiga, Kanjeng selalu meninggal hal-hal yang tidak bermanfaat, tidak penting. Apa yang beliau lakukan selalu penting dan bermanfaat. Dan pasti nilainya sangat mulia.
“Mari kita melihat ke dalam diri, apakah kita termasuk di dalamnya dan bisa melaksanakan tiga hal tersebut,” ajak beliau.
Acara yang dimaksudkan juga untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alayhi wasallam tersebut juga dihadiri antara lain oleh perwakilan dari Pengurus Wilayah NU DIY Ahmad Rofiq, S. Ag., MA., Ph.D, Ketua PPJ/Katib Syuriah PCNU Kota KH Drs. Abdul Halim Nasution, Wakil ketua PCNU Kota Yogyakarta Dr. Adi Suprapto, Rois Syuriah MWCNU Jetis KH IIN Nurdin dan ketua MWCNU Jetis Bapak Muhammad Makhrus.
Makhrus menyatakan bahwa dalam kepengurusannya yang belum lama terbentuk, program yang sudah disiapkan adalah penyediaan ambulan dan pendirian PAUD-TK.
“Kami sudah mulai mengumpulkan dana, dan baru terkumpul 20jt. Kami mohon dukungan dari seluruh yang hadir,” katanya.
Selama empat tahun terakhir, kegiatan NU di Kota Yogyakarta meningkatkan signifikan. Hal ini antara lain karena difasilitasi oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari DIY, yaitu Gus Hilmy.
“Acara malam ini, dan berbagai kegiatan konsolidasi menjadi salah satu agenda yang terus difasilitasi Gus Hilmy. Semua PC, MWC, bahkan ranting difasilitasi. Semangat itu juga diimbangi di bawah. Di kota, semua MWC sudah terbentuk, dan malam ini juga ada pelantikan pengurus ranting. Total sudah ada 41 ranting NU di Kota Yogyakarta,” kata Halim.
Sementara itu, Rofiq menyampaikan amanat PWNU DIY yang memberikan tugas dan amanat kepada Gus Hilmy untuk kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPD RI periode 2024-2029.
“Politik kita adalah politik kebangsaan. Alhamdulillah pada periode 2019, kita bisa membawa Gus Hilmy menjadi anggota DPD. Dan pada tahun ini, PWNU kembali memberikan amanah kepada Gus Hilmy untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI untuk periode kedua. Oleh sebab itu, semua pengurus yang hari ini hadir, dimohon untuk mengamankan keputusan PWNU ini,” pesannya.