Yogyakarta, Gushilmy.id – Senator Yogyakarta Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. telah bersiap mengadakan jaring aspirasi (reses), terhitung mulai 13 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020. Ini adalah reses pertamanya sebagai anggota DPD RI.
Mengawali rangkaian reses, Hilmy mengundang warga Yogyakarta dalam forum Tasmi’ al-Qur’an & Silaturahim di kantor DPD RI (13/12/2019). Agenda selanjutnya disebar ke 14 titik di wilayah Yogyakarta.
“Kita punya 15 titik yang akan digunakan untuk jaring aspirasi. 4 di Bantul, 3 di Sleman, 3 di Kulonprogo, 3 di Gunungkidul, dan 2 di Kota. Dan malam ini merupakan yang pertama, yaitu di kota. Tema di masing-masing tempat berbeda, tergantung permintaan. Ada kesehatan, pendidikan, ekonomi kreatif, dan lain sebagainya,” jelas ketua panitia Hilmy Fauzi.
Hadir dalam kesempatan tersebut adalah K.H. R. Najib Abdul Qodir Munawir, K.H. Mas’ud Masduki, K.H. Hasan Abdullah, jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) D.I. Yogyakarta lainnya, dan masyarakat umum.
Kegiatan ini diawali pada sore hari dengan agenda tasmiul Quran 30 juz, dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh K.H. R. Najib Abdul Qodir Munawir. Peserta dengan khidmat mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan.
Dalam sambutannya, Hilmy menyatakan bahwa kegiatan ini penting untuk dilaksanakan karena merupakan kesempatan untuk bertemu dan berdialog dengan konstituen. Oleh sebab itu, ia akan menggunakan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.
“Sebagai perwakilan dari daerah, sangat penting untuk mendapatkan masukan dari masyarakat. Dan kita tidak ingin kesempatan ini menjadi formalitas saja. Makanya kita hadirkan pembicara ahli yang dapat memberikan pandangan atas persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Untuk reses kali ini, saya di Komite III DPD RI kebagian fokus tema BPJS, keolahragaan nasional, dan pendidikan nasional,” kata pemilik nomor 54 DPD RI itu.
Fokus yang dimaksud tersebut adalah 1) pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, 2) Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) khususnya BPJS Kesehatan, dan 3) Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional berkenaan dengan rencana penghapusan pelaksanaan ujian nasional.
Awalan reses ini disambut baik oleh PWNU DIY. K.H. Ms’ud Masduki dalam sambutannya menyampaikan bahwa mengawali kegiatan dengan tasmiul Quran dan doa bersama adalah hal baik.
“Semoga tradisi ini bisa berlangsung seterusnya, sehingga setiap reses diawali dengan simaan alquran dan mujahadah. Semoga reses dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk menyerap aspirasi. Dan Semoga DPD kita ini diberikan kekuatan, ma’unah, bimbingan lahir dan batin, untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta diberikan keikhlasan dalam berjuang,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al Muhdi itu.
Kegiatan ini reses dilakukan oleh seluruh anggota dewan dengan tema yang berbeda-beda sesuai dengan komitenya masing-masing. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat diharapkan aktif dalam menyampaikan aspirasi sehingga pembangunan berbasis dari bawah dan tepat sasaran.