Gushilmy.com – Pagi ini (03/09) diselenggarakan Konferensi Bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Bantul dan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kab. Bantul di Gedung Parasmya Pemerintah Kab. Bantul.
Hadir dalam kesempatan tersebut adalah seluruh jajaran PCNU Kab. Bantul dan PC Muslimat NU Kab. Bantul. Hadir pula jajaran PWNU DIY dan PW Muslimat NU DIY, dan tamu-tamu undangan lainnya.
Setelah seremonial pembukaan konferensi, acara dilanjutkan dengan studium general. Sebagai pembicara adalah H. Abdul Halim Muslih (Wakil Bupati Bantul) dan Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. (Anggota DPD RI). Studium general ini dipandu oleh Bapak Yasmuri.
Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. atau akrab disapa Gus Hilmy, menyampaikan studium general dengan tema Kebangkitan Kedua.
“Prestasi kita banyak sekali, dan harus terus ditingkatkan dalam seratus tahun organisasi kita ini.” Ajak Gus Hilmy mengawali ceramahnya dalam menggambarkan organisasi NU saat ini.
Selanjutnya, dalam mengisi kebangkitan kedua ini, Gus Hilmy menyampaikan bahwa bangkit berarti keberadaannya bisa dirasakan masyarakat sesuai dengan kuantitas dan kualitasnya. Jika di Bantul ada seratus ribu orang, maka kita harus punya lembaga pendidikan untuk menampung anak-anak kita dengan kualitas yang bagus.
“Akan tetapi,” sambung Gus Hilmy. “Kita tidak boleh hanya ngaji-ngaji saja, tapi harus berperan sesuai kemampuan dan tingkatan masing-masing. Kita dorong anak-anak dan kader-kader kita untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di tingkat masing-masing.”
Dalam kesempatan itu, Gus Hilmy menyampaikan pula bahwa di dalam tubuh NU ada jam’iyah dan jamaah. NU memiliki prinsip mabadi’ khoiru ummah yang harus di jalankan. Prinsip-prinsip itu adalah assidqu (kejujuran), amanah (dapat dipercaya), al-wafa bil ‘ahd (komitmen), atta’awun (mau bekerja sama, gotong royong, bersinergi), al adalah (keadilan, proporsional) dan istikamah (konsisten).
“Di sini saya tambahkan dua hal dalam prinsip mabadi’ khoiru ummah. Yang pertama assaja’ah, kita harus punya keberanian untuk berbuat dan bertindak. Yang kedua, arrifqu dilakukan secara halus dan sedikit demi sedikit,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Bapak Halim Muslih menyampaikan bahwa gairah NU di Bantul sangat masif dan perlu diperkuat. Memaknai kebangkitan kedua, beliau menyampaikan perlunya kebangkitan ekonomi dan pendidikan.
Bicara koin NU, Halim Muslih mengusulkan untuk memanfaatkannya dengan membentuk lembaga bisnis. “Misalnya kita buat PT bidang transportasi sehingga prospeknya jelas. Lha kita ini jamaah sering ziarah. Itu core bisnis yang bisa diandalkan.” Katanya.
Selain itu, Wakil Bupati tersebut juga menyampaikan pandangannya mengenai program-program pendidikan bagi warga NU.