YOGYA, KRJOGJA.com – Anggota DPD RI asal Yogyakarta, Dr H Hilmy Muhammad, MA berpendapat guru ngaji, kaum rois, modin dan kiai kampung itu juga budayawan. Mereka juga termasuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang berhak mendapatkan bantuan dari Dana Keistimewaan (Danais) 2020.

“Mereka inilah yang bahkan menjaga substansi kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari bersama masyarakat,” kata Pengasuh PP Krapyak yang akrab disapa Gus Hilmy ini.

Hal itu disampaikan menanggapi rencana Dinas Kebudayaan DIY yang berencana membantu 3.281 pelaku seni dan budaya yang terkena dampak Covid-19. Menurutnya, data pelaku seni dan budaya yang sudah masuk tersebut perlu dievaluasi, utamanya terkait kategori seniman dan budayawan karena sumber dananya dari Dana Keistimewaan.

Gus Hilny berpendapat, kategori budayawan sangat luas. Tidak sebatas pada orang-orang yang melakukan kegiatan seni dan budaya, melainkan juga sumber dari seni dan budaya itu sendiri.

“Seni dan budaya, dalam sejarahnya tidak terlepas dari agama. Agama juga menginisiasi lahirnya kebudayaan. Jadi guru ngaji, kaum rois, modin dan kiai kampung itu juga budayawan.

Dijelaskan, budaya tepo seliro, sopan santun, serta nilai-nilai budaya lainnya merupakan bagian yang diajarkan oleh budayawan kategori ini. Tapi nyatanya justru kurang diperhatikan.

Jika ingin mempertahankan kearifan lokal, saran Gus Hilmy, DIY sudah saatnya menghargai dan menempatkan mereka di posisi yang lebih unggul daripada budayawan yang tampil di atas panggung. Jangan hanya ditempatkan sebagai pembawa doa dalam setiap acara budaya.

Oleh sebab itu, terkait bantuan yang akan didistribusikan oleh Dinas Kebudayaan ini, Gus Hilmy berharap budayawan dengan kategori tersebut juga mendapatkan perhatian yang layak.

“Mereka juga sangat terdampak. Mereka tidak bisa ngaji karena pemberlakuan protokol kesehatan. Parahnya, mereka justru kurang diperhatikan,” kata senator asal Yogyakarta ini. (Fie)