Pesantrennuris.net – Tradisi Silaturahmi sudah menjadi agenda rutinan bagi para Alumni Nurul Islam (NURIS) Jember yang berada dan menimba Ilmu di wilayah Yogyakarta dan Wilayah Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan NURFATA (Nuris Family In Yogyakarta dan Jawa Tengah), Tradisi Silaturahmi semacam inilah yang bisa mempererat tali silaturahmi antara keluarga NURFATA dan tokoh-tokoh NU yang ada di Wilayah Yogyakarta.

Silaturahmi seharusnya tetap terjaga apalagi untuk kalangan para santri, santri yang sudah menjadi lulusan atau alumni dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan seharusnya menyisihkan waktu untuk Silaturahmi, baik sesama alumni yang tinggal di wilayah tersebut atau kepada tokoh-tokoh yang berperan dalam wilayah tersebut khususnya tokoh-tokoh NU. Seperti yang sudah disampaikan oleh Kyai kita, K.H Muhyiddin Abdusshomad ketika kita berada di perantauan lebih baiknya kita mendekat kepada para Ulama dan memilih belajar kepada ulama yang muda yang bisa memberi motivasi serta mendukung kepada kami.

Kali ini kami beberapa dari anggota NURFATA kembali bersilaturahmi kepada Anggota DPD RI DIY Komite Tiga yaitu Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. Beliau bukan hanya Anggota DPD RI DIY, beliau adalah cicit dari KH Muhammad Munawwir, ulama khos pendiri Pondok Pesantren Krapyak Bantul Yogyakarta, Gus Hilmy, sebutan masyarakat Yogyakarta juga cucu dari KH. Ali Maksum, Rais ‘Aam PBNU periode 1980 – 1984. Sebagai pewaris nasab yang besar dan mulia, Gus Hilmy tentu memiliki garis perjuangan yang lurus sebagaimana para pendahulunya, tidak salah kami keluarga NURFATA bersilaturahmi serta belajar kepada beliau.

Gus Hilmy, pengalamannya juga luas, beliau sangat aktif di organisasi intra maupun ekstra saat menjadi mahasiswa S1 di IAIN Sunan Kalijaga (saat ini disebut UIN Suna Kalijaga) Yogyakarta. Gus Hilmy aktif di Organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan aktif di HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan pada saat itu menjadi ketua HMJ pertama di program Studi Tafsir Hadist tahun 1992. Magister atau S2 Beliau ditempuh di Khartoum International Institute For Arabic Language Sudan, dan S3 beliau tempuh di Universitas Kebangsaan Malaysia jurusan Al-Quran dan Sunnah. Beliau juga pernah menjadi wakil rektor di Universitas Nahdlatul Ulama’, serta menjabat anggota MUI (Majelis Ulama’ Indonesia) Daerah Bantul Yogyakarta Pada Tahun 2017, pada Tahun 2018 beliau diangkat menjadi anggota MUI Provinsi DIY sampai sekarang.

Dari pengalaman-pengalaman Beliau dan proses Beliau menjadi orang besar sampai sekarang adalah berkat Beliau mengabdi sepenuhnya kepada NU, Beliau berpesan kepada kami keluarga NURFATA agar benar-benar mengabdi sepenuh bidupnya kepada NU, dan pesan beliau juga selama menjadi mahasiswa mengabdilah kepada organisasi intra maupun ekstra karena pengalaman tersebut yang akan membawa kita saat terjun kepada masyarakat sebab beliau aktif di organisasi intra dan ekstra sejak Tsanawiyah.

Gus Hilmy seperti ini karena berkat NU, jadi apapun yang diperintahkan atas nama NU beliau selalu menjawab IYA, karena menurut beliau NU adalah warisan dari keluaeganya dan beliau harus bertanggung jawab atas warisan tersebut. Beliau juga berpesan kepeda kita “Man Jadda WaJada” yang artinya Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.

Jadi pesan Gus Hilmy kepada Kita keluarga NURFATA Penerus NU, kita harus benar-benar berkhitmah kepada NU karena beliau meyakinkah bahwa NU itu barokahi dan memberikan kemanfaatan kepada kita. Dan jangan lupa juga kita harus berilmu, dan ilmu diperoleh dengan belajar tidak ada ilmu yang diperolah dengan melamun, tegas Gus Hilmy Kepada kita.

Semoga dengan rutinan Agenda Silaturahmi keluarga NURFATA bisa menambah ilmu wawasan serta motivasi dari tokoh-tokoh ulama muda dan orang terkemuka lainnya, serta menambah semangat untuk terus belajar mencari Ilmu, karena benar perkataan Gus Hilmy di atas untuk mendapatkan ilmu kita harus belajar. Semoga kita keluarga Besar NURFATA akan terus menjaga silaturahmi.

*Penulis adalah alumni MA Unggulan Nuris lulusan tahun 2015, kini melanjutkan Studi Magisternya di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta