TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Keputusan pemerintah membatalkan keberangkatan jemaah calon haji 2020 mendapat apresiasi dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hilmy Muhammad. Lewat siaran persnya Jumat (5/6/2020), senator dari Yogyakarta ini menilai langkah pemerintah yang mengutamakan keselamatan di tengah pandemi Covid-19 sudah tepat.
Apalagi keputusan yang diambil Kementerian Agama Republik Indonesia ini berdasarkan literasi terjadinya wabah ratusan tahun lalu. Pada saat itu ibadah haji juga tidak dilakukan dengan alasan kemanusiaan sehingga dipastikan tidak terdapat syariat yang dilanggar.
“Alasannya sangat kuat karena kemanusiaan dan tidak melanggar syariat”. jelas pria yang akrab disapa Gus Hilmy ini.
Pengambilan keputusan ini juga terasa semakin tepat menyusul mepetnya pelaksanaan ibadah haji. Sampai saat ini pemerintah Arab Saudi belum memberikan akses masuk. Belum lagi persiapan menghadapi ibadah yang menghadirkan jutaan umat. Sehingga sangat rawan dan riskan bila ibadah haji tetap digelar. Karena berpotensi menjadi kluster besar penularan Covid-19.
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Sewon Bantul ini, menyampaikan simpati kepada seluruh jemaah calon haji atas pembatalan tersebut. Meski merasa kecewa namun seharusnya hal inilah sebagai ujian pertama bagi mereka. Kesabaran merupakan sikap terbaik, menyikapi pandemi yang tengah terjadi. Keadaan ini membuktikan bahwa haji benar-benar adalah panggilan dari Allah. Usaha sekeras apapun, tidak akan bisa menolak ketentuan.
Yang tidak kalah penting menurut Hilmy, jemaah tidak perlu kecewa atau berkeluh kesah, sebab malah akan mengurangi pahala orang sabar. Keadaan ini harus benar-benar dimaklumi sebab halangannya adalah karena udzur syar’i. Jemaah calon haji 2020 sepatutnya bersyukur, sebab meskipun belum bisa berangkat tahun ini, tapi sudah mendapat pahala haji karena sudah niat berhaji. (*)