Sebanyak 2747 warga Yogyakarta mengikuti kegiatan vaksin yang diselenggarakan oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU) D.I. Yogyakarta pada hari Ahad (8/8). Lokasi kegiatan berada di dua tempat, yaitu Lapangan PP. Ali Maksum Krapyak untuk masyarakat Kota Yogyakarta dan The Ratan Panggungharjo untuk masyarakat Bantul. Vaksinasi ini tidak terbatas hanya untuk warga yang ber-KTP Yogyakarta, melainkan siapa saja bisa ikut divaksin. Bahkan di antaranya adalah WNA Timor Leste.

“Kami tidak ingin membatasi, apalagi menolak. Vaksin adalah hak semua orang. Kami tidak ingin membatasi maupun menolak. Selama dia datang pada waktu yang ditentukan, vaksin akan diberikan,” kata dr. H. Ali Machfud, ketua panitia Vaksinasi Merdeka kepada awak media. 

Pria yang juga Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) ini menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. (Gus Hilmy) dan NU DIY sebagai penyelenggara, PP. Ali Maksum Krapyak dan The Ratan sebagai fasilitator tempat, serta Polisi Daerah (Polda) DIY selaku penyedia vaksin. Sementara untuk tenaga medis didukung oleh Klinik Balai Kesehatan Masyarakat (BKM) Ali Maksum dan Universitas Alma Ata Yogyakarta. Lebih dari 100 relawan terlibat, terdiri dari unsur Ansor-Banser, Fatayat NU, IPNU-IPPNU, dan warga desa Panggungharjo.

“Keberhasilan hari ini akan kita teruskan pada aksi-aksi selanjutnya di kabupaten-kabupaten lainnya. Kita berharap ada sinergi dengan Pemda, pihak kepolisian, dan relawan agar dapat berjalan dengan baik,” kata dosen Universitas Alma Ata Yogyakarta itu.

Ditemui saat vaksinasi berlangsung, Gus Hilmy berharap agar pemberian vaksin kepada masyarakat dapat disegerakan. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menurunkan kasus Covid-19 yang belakangan ini terus meningkat. Apalagi dalam data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) data warga yang sudah divaksin baru 23.46% untuk dosis 1 dan 10.53% untuk dosis 2.

“Pemberian vaksin kita ini terhitung relatif lambat, padahal sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarakat kita hari ini. Keaktifan berbagai lembaga sangat diharapkan untuk mencapai target vaksinasi. Demikian pula dengan pemerintah, kami harapkan aktif mengajak lembaga-lembaga untuk menyelenggarakan vaksin bersama. Tidak sulit, kok. Kita buktikan hari ini,” kata anggota Komite III DPD RI yang membidangi kesehatan ini.

Selain dihadiri oleh para pejabat, para kiai juga ikut datang dan bahkan menemani proses vaksinasi hingga selesai. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin aman dan halal. Gus Hilmy pun berharap tidak ada lagi warga yang menolak divaksin. Kegiatan ini diperkuat dengan ditinjau langsung Panglima Panglima TNI, Kapolri, Pemda, hingga Kepala Desa Panggungharjo.

Melihat keberhasilan vaksinasi dan antusiasme masyarakat, Panglima TNI mengaku senang dengan kerja sama seperti ini demi percepatan program vaksinasi. Ia bahkan sanggup mendatangkan 200.000 vaksin untuk DIY, yang dapat didistribusikan untuk 5 Kabupaten/Kota.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY Fahmy Akbar Idries, S.E., M.M., menyatakan bahwa hal penting selain vaksin adalah tetap menerapkan protokol kesehatan agar vaksin yang sudah didapatkan tidak sia-sia. 

“Vaksin ini menjadi bagian penting untuk menjaga imunitas masyarakat agar dapat kembali meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial, termasuk kegiatan ibadah. Tentu saja ini merupakan ikhtiar lahir kita, selain ikhtiar batin yang tak henti-hentinya bermunajat kepada Allah Ta’ala,” ungkapnya.